Saturday, August 7, 2010

Renunganku, tentang ibuku...

Mungkin di dunia ini tak ada seorangpun yang pernah bisa memahami hati dan perasaan seorang Ibu, kecuali dia seorang perempuan yang pernah melahirkan. Dalam renungan ku selalu bertanya tentang sosok seorang Ibu.
Di mata saya sosok ibu adalah seseorang yang paling pandai menyembunyikan kegelisahan, keresahan, kepenatan, dan perasaan negatif lainnya dihadapan putra dan putrinya. Karena mungkin naluri seorang Ibu yang begitu adanya, memancarkan rona cinta yang bersemayam kala senang ataupun sedih.Sampai terkadang kesabaran seorang Ibu melampaui garis batas ketika menutupi segala kepahitan dengan menelannya bulat-bulat.
Ibu adalah permadani mata air cinta yang menyemburkan kesejukan meski dalam kemarau sekalipun.Kasih sayang Ibu membentang luas melebihi samudra dan angkasa raya.Ibu bersinar bak matahari dunia, meresap kehangatan sampai ke pori yang terdalam. Ibu adalah segalanya, merawat dan membesarkan tanpa pamrih apapun.Tak pula meminta air susu yang dulu pernah diberikan untuk kembali lagi. Do'a seorang ibu, tak akan pernah mendo'akan yang tidak baik kepada seorang anaknya.Bahkan dia selalu berkata, ''biarkan Ibu di bumi, dan Kamu di langit, Nak... !.''
Ibu adalah bumi untuk surga kehidupan. Menancapkan sari pati kehidupan dengan bahasanya sendiri.Usap lembut tangannya tak akan pernah lekang dan menghilang. Saat bertemu titik nadir kehidupan maka bahasa Ibu lah yang akan berbicara.Naluri seorang Ibu akan senantiasa mendorong anaknya bangkit dari lembah terbawah bumi ini. Ibu adalah kekuatan yang maha dahsyat.
Sejatinya saya tak cukup faham untuk memahami hati dan perasaan seorang perempuan, sekalipun perempun itu sejatinya adalah ibuku yang telah melahirkanku bertahun tahun tahun silam.Ibu terlalu mulia, hampir tak pernah melihat kesedihan terpancar walaupun gamang sedang menerpanya.Ibu adalah terindah, selalu tersenyum sekalipun keadaan memaksanya untuk lara.
Tatkala malam menjelang saya suka mengingat ketika Ibu membawa secangkir teh hangat untukku.Tergopoh-gopoh dibuatnya hanya untuk menyenangkan anaknya.Tapi tak apalah, banyak kisah yang menerangkan kehebatan dan kesabaran seorang Ibu.Mencarikan anaknya uang untuk biaya sekolah sampai mengais rejeki dipinggir jalan raya umum, hanya untuk anaknya agar supaya bisa meminum segelas susu.Ibu terlalu perkasa sekalipun renta.Energinya masih kalah jauh dengan anak-anaknya, tapi itulah Ibu, senantiasa membumi, menyusui, merangkul segenap cinta tanpa Ia sadari bahwa Ia telah rapuh dan lelah.
Dan untukmu Ibu yang kini telah tua, selamat Hari Ibu pada saatnya nanti (walaupun sebenarnya engkau tak pernah tahu apa itu Hari Ibu), Doa seorang anak untuk kedua orang tuanya akan selalu aku panjatkan. Karena mungkin tak ada balasan yang cukup, yangbisa mengganti pengorbanan seorang ibu kepada anaknya kecuali aku akan berusaha menjadi anak yang soleh solehah.Selalu mendo'akan nya sampai akhir masa...
Ibu... maafkan anakmu ini...

Digg Google Bookmarks reddit Mixx StumbleUpon Technorati Yahoo! Buzz DesignFloat Delicious BlinkList Furl

0 komentar : on " Renunganku, tentang ibuku... "

Post a Comment