Saturday, September 11, 2010

Cinta itu Beda, Cinta itu Dusta

Bali, Januari 2010. Sakit itu menyenangkan. Nikmat. Apalagi saat luka yang melanda telah sembuh. Aku disini sekarang pun datang untuk menikmatinya lagi. Membiarkan sakit itu masuk memenuhi aliran darahku. Tanpa berniat mengusirnya, toh nanti juga pada akhirnya pasti berlalu juga. Bedanya, kali ini rasa sakit itu dipadu dengan rasa bahagia, karena aku disini bersama kekasihku, Anna Patricia.
Dulu, kamu bilang, cinta bisa menaklukkan apa pun yang menghalanginya . Aku percaya.
Dulu, kamu bilang, yang penting kita harus saling setia. Aku pun belajar untuk setia. Karena kita saling cinta.
Dulu, kamu bilang, perbedaan status, strata tak perlu dirisaukan. Dulu kamu bilang, perbedaan keyakinan tag jadi penghalang. Toh, Tuhan itu satu. Tak penting bagaimana cara kamu menyembah, yang penting kamu tahu siapa yang kamu sembah.
Kita pun tidak mempermasalahkan, siapa yang ikut siapa, yang penting kita bersama. Kita jalani aja , begitu katamu. Saat itu, aku percaya, cinta kita abadi selamanya saat kita masih hidup di dunia. Bahkan akan berlanjut sampai akhirat kelak.
Tapi, kenapa kau selingkuh? SMS mesra dengan lelaki itu, yang kuanggap hanya becanda ternyata berlanjut hingga berbulan-bulan. Oh, mungkin aku terlalu terburu-buru menyimpulkan perselingkuhanmu, tapi bagaimana dengan kabar tentang pernikahan mu yang hanya menghitung hari ? Kau tak dapat berkelit. Kau pun mengakuinya dan mengatakan bahwa kau menyayangiku, tapi kau lebih mencintai lelaki itu.
Aku mundur. Aku patah hati. Aku hampir saja mati. Hidupku sudah seutuhnya milikmu. Bertahun bersama menjalin kasih bukan waktu yang sebentar bukan? Semua harapan yang sudah kubangun bertahun itu runtuh seketika.
Namun, rupanya tuhan punya rencana laen. Di utusnya Anna datang kepadaku sebagai pengganti kekasihku yang dulu, yang rapuh... Dia yang selalu memberiku semangat agar aku bangkit lagi. Dia yang mengajariku cara menjalani hidup penuh gairah lagi. Berbulan-bulan lamanya. Sampai luka itu kering. Dan aku pun jatuh cinta padanya. Sekarang kami adalah pasangan paling berbahagia di dunia ini.
Aku menyadari cinta memang harus saling menerima perbedaan dan persamaan. Perbedaan strata dan status seperti aku dan kau dulu, juga persamaan seprti aku dan Anna. Semoga kau dan si Dia berbahagia seperti aku disini...
Ingatlah masa lalu, namun jangan di jadikan sebagai kenangan pahit. Jadikanlah pelajaran supaya esok bisa lebih baik.
Digg Google Bookmarks reddit Mixx StumbleUpon Technorati Yahoo! Buzz DesignFloat Delicious BlinkList Furl

0 komentar : on " Cinta itu Beda, Cinta itu Dusta "

Post a Comment