Thursday, September 16, 2010

Cinta, Sang Pemuja...

Sejak aku mengenalmu, lebih tahu tentangmu, aku merasakan ada perasaan yang tak biasa. Aku bahkan harus bertanya berkali kali terhadap hatiku sendiri, benarkah perasaanku, kenapa harus kamu bukan mereka yang sudah jelas di depan mata. Tapi selalu saja hatiku menuju ke arahmu. Jangan bertanya kenapa aku selalu menujumu, karena hatiku yang menuntunnya. Aku selalu mencari cara untuk menyapamu, meski hanya sekedar bertanya ini itu, mengucapkan selamat tidur, selamat pagi dan basa basi yang mungkin bagimu basi. Ah, kamu tidak tahu rasanya jadi aku yang harus menahan rindu ketika tidak bisa melihatmu.
Tahukah kamu? Aku yang hanya bisa melihatmu dari jauh. Aku yang hanya bisa merasakan perasaan ini sendirian. Memeluk mimpi ini juga sendirian. Berharap kamu melihatku dan menyadari keberadaanku. Entah apa aku bagimu, hanya sekedar kenal sambil lalu? Mungkin saja begitu. Rasanya kamu semakin tinggi untuk aku gapai dan semakin jauh untuk aku rengkuh. Kamu terlalu jauh atau kamu memang menciptakan jarak untuk menjadi sekat? Sesungguhnya, Akulah sang pemujamu...
Meski aku tahu aku tidak akan pernah bisa menggantikan dia yang telah pergi dari hidupmu, tapi beri aku sedikit ruang di luasnya istana hatimu, meski hanya di satu sudut karena aku tahu ruang hatimu sudah terisi dengan dia. Aku tidak ingin kau melupakan dia, aku hanya ingin mendampingimu menjalani sisa sisa waktu, dalam sisa sisa waktuku juga. Terlalu tinggikah inginku?
Mungkin kamu tidak akan pernah bisa aku miliki, mungkin kamu hanya akan menjadi mimpi abadiku. Selamanya perasaan ini hanya aku nikmati sendiri. Kamu sudah menutup hatimu dan tidak mengijinkanku masuk. I see.. aku mengerti meski ini sakit bagiku, ah tapi tak mengapa. Tidak akan membuatku berhenti menyayangimu, hingga aku lelah dan berhenti sendiri. Ataukah aku yang tidak bisa menemukan peta menuju hatimu dan tidak memiliki kunci untuk membukanya? Entahlah.. Dan memang, Cinta itu tak pernah salah.
Bisa mengenalmu, berbincang denganmu meski bagimu biasa menjadi luar biasa bagiku. Benar katamu bahwa tidak ada yang bisa melarang seseorang untuk memiliki perasaannya sendiri. Begitu juga aku yang menyimpan perasaan ini sendiri. Aku sangat berterima kasih pada Tuhan, telah menghadirkanmu ke dunia untuk aku cinta. Tidak. Tentu aku tidak menyesal mengenalmu. Aku bahkan bersyukur dan menganggap ini campur tangan Tuhan. Selalu ada hikmah dari setiap pertemuan bukan?
Jadi biarkan aku menyayangimu, tidak usah kau risaukan untuk membalasnya. Aku tidak akan pernah memaksamu, aku hanya ingin ada seseorang yang aku sayangi, yang aku rindukan agar aku juga tidak merasa sendiri, agar aku merasa sedikit berarti. Sampai pada akhirnya aku menemukan rumah untuk aku pulang.
Jika suatu hari kamu merasa sepi dan sendiri, ingatlah bahwa di belahan bumi ini ada seorang perempuan yang selalu membawamu di hatinya, dan jika suatu saat nanti kamu terluka oleh orang yang kamu cintai, ingatlah bahwa ada seorang perempuan yang sudah merelakan separuh jiwanya untuk mencintaimu. Ingatlah selalu agar kamu tidak pernah merasa sendiri dan tidak pernah merasa tak berarti, karena bahkan dalam diammu pun kamu membahagiakan aku. Ingatlah perempuan itu aku, tidak perlu kau ukir dalam hatimu cukup ingat aku bahwa aku ada.

Digg Google Bookmarks reddit Mixx StumbleUpon Technorati Yahoo! Buzz DesignFloat Delicious BlinkList Furl

0 komentar : on " Cinta, Sang Pemuja... "

Post a Comment