Wednesday, September 8, 2010

Sebuah Pengakuan...

Sesungguhnya Kita terlahir dengan dua mata di depan wajah kita, kerana kita tidak boleh selalu melihat ke belakang. Tapi pandanglah semua itu ke depan, pandanglah masa depan kita. Kita dilahirkan dengan 2 buah telinga di kanan dan di kiri, supaya kita dapat mendengarkan semuanya dari dua buah sisi. Untuk berupaya mengumpulkan pujian dan kritikan dan memilih mana yang benar dan mana yang salah. Kita lahir dengan otak di dalam tengkorak kepala kita. Sehingga tidak peduli semiskin mana pun kita, kita tetap kaya. Kerana tidak akan ada seorang pun yang dapat mencuri otak kita, fikiran kita dan idea kita. Dan apa yang anda fikirkan dalam otak anda jauh lebih berharga daripada emas dan perhiasan. Kita lahir dengan 2 mata dan 2 telinga, tapi kita hanya diberi 1 buah mulut. Itu karena kita di anjurkan agar kita lebih banyak mendengarkan, dari pada berbicara. Kerana mulut adalah senjata yang sangat tajam, mulut bisa menyakiti, bisa membunuh, bisa menggoda, dan banyak hal lainnya yang tidak menyenangkan. Sehingga ingatlah jika harus bicara, sesedikit mungkin tapi lihat dan dengarlah sebanyak-banyaknya. Kita lahir hanya dengan 1 hati jauh di dalam diri kita. Mengingatkan kita pada penghargaan dan pemberian cinta diharapkan berasal dari hati kita yang paling dalam. Belajar untuk mencintai dan menikmati betapa kita dicintai tapi jangan pernah mengharapkan orang lain untuk mencintai kita seperti kita mencintai dia. Berilah cinta tanpa meminta balasan dan kita akan menemui cinta yang jauh lebih indah. Mungkin itulah sekelumit makna yang selalu terlintas saat ku termenung seorang diri memikirkan keagungan tuhan dengan liar biasanya nikmat yang telah DIA berikan kepada kita...
Ya ALLAh, ma'afkan segala salah dan kilafku..
Ya ALLah Tuhanku, SEsungguhnya tidak pantas bagiku menjadi penghuni surga-Mu. Namun, aku tidak kuat dengan panasnya api neraka. Terimalah taubatku dan ampunilah dosa-dosaku. Sesungguhnya Engkau Maha Pengampun dosa-dosa besar, Dosaku seperti jumlah pasir yang tak terhitung, Maka terimalah pengakuan taubatku Wahai Pemilik Keagungan. Dan umurku berkurang setiap hari Dan dosaku bertambah setiap waktu, bagaimana aku menanggungnya Ya Tuhanku, hamba-Mu yang berdosa ini datang kepada-Mu Mengakui dosa-dosanya, dan telah memohon pada-Mu, Seandainya Engkau mengampuni Memang Engkaulah Pemilik Ampunan Dan seandainya Engkau menolak taubatku Kepada siapa lagi aku memohon ampunan selain hanya kepada-MU...

Digg Google Bookmarks reddit Mixx StumbleUpon Technorati Yahoo! Buzz DesignFloat Delicious BlinkList Furl

0 komentar : on " Sebuah Pengakuan... "

Post a Comment